Analisis Korelasi Timbal Balik

Adanya variabel yang saling berhubungan dan mempengaruhi

Analisis Korelasi Timbal Balik

Di samping hubungan simetris dan asimetris, ada jenis korelasi lainnya yang dapat dianalisis. Hubungan tersebut dinamakan hubungan timbal balik. Analisis korelasi timbal balik sering disebut juga sebagai interrelationship, dimana hubungan antara kedua variable yang saling mempengaruhi satu sama lain. Jika ada dua buah variabel X dan Y yang berhubungan, maka hubungan antara X dan Y tersebut mempunyai hubungan timbal balik, jika hubungannya mempunyai dua arah. Dengan perkataan lain, X mempengaruhi Y dan sebaliknya Y mempengaruhi X, disebut juga sebagai hubungan bolak balik. Dalam hubungan korelasi bolak balik ini, kita tidak tahu yang menjadi penyebab dan yang menjadi akibat. Jika pada suatu ketika variabel X mempengaruhi Y, maka pada waktu lain, variabel Y mempengaruhi X.
Salah satu contoh untuk korelasi timbal balik adalah hubungan antara "investment" dan "keuntungan". Investment dapat mempengaruhi keuntungan, tetapi keuntungan juga dapat mempengaruhi investment. Sebaliknya juga pendapatan dapat mempengaruhi pendidikan, dan sebaliknya pendidikan dapat pula mempengaruhi pendapatan.
Contoh kasus lain adalah banyaknya investasi terhadap pertumbuhan perekonomian. Di dalam ilmu ekonomi salah satu teori yang terkenal untuk menganalisa hubungan antara tingkat investasi dan tingkat pertumbuhan adalah Teori Harrod-Domar. Harrod dan Domar merumuskan bahwa adanya hubungan ekonomi langsung antara besarnya stok modal keseluruhan, K, dengan GNP, Y, yang mereka formulasikan sebagai rasio modal /output ( capital/output ratio, COR). Secara rumus matematis akan terlihat seperti ini :
ΔY/Y = s/k
ΔY/Y = Tingkat perubahan atau pertumbuhan GNP (Yaitu perubahan persentase GNP)
s       = Rasio tabungan nasional
k       = Rasio modal/output nasional
Persamaan di atas menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan GNP (Δ Y/Y) dapat ditentukan bersama-sama oleh rasio tabung-an nasional, s, dan rasio modal/output nasional, k. Secara terperinci persamaan tersebut menyebutkan bahwa tingkat pertumbuhan pendapatan nasional akan secara langsung atau secara "positif" bertalian erat dengan rasio tabungan (yakni, lebih banyak bagian GNP yang ditabung, dan diinves-tasikan. Maka dari sini akan lebih besar lagi pertumbuhan GNP tersebut) dan sebaliknya atau secara "negatif" terhadap nisbah modal output suatu perekonomian (yakni, lebih besar, k, lebih kecil lagi pertumbuhan GNP).
Sebenarnya logika untuk persamaan di atas sangat sederhana. Untuk mendapatkan pertumbuhan, maka perekonomian harus menabung dan menginvestasikan sebagian dari GNPnya. Semakin banyak yang ditabung dan kemudian ditanamkan, tentunya akan mempercepat pertumbuhan perekonomian. Akan tetapi, tingkat pertumbuhan yang dapat dijangkau pada setiap tingkat tabungan dan investasi tergantung pada angka produktivitas investasi tersebut. Dikatakan juga bahwa produktivitas investasi adalah banyaknya tambahan output yang didapat dari suatu unit investasi yang diukur dengan "inverse" rasio kapital/output, k, karena inverse ini, 1/k, adalah rasio output/kapital atau output/investasi. Kemudian, dengan mengalikan tingkat inverse baru s = I/Y, dengan produktivitasnya, 1/k, bisa didapat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional atau GNP yang meningkat.
Dari hasil yang telah dipaparkan di atas menyebutkan bahwa pendapatan nasional dan investasi tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain inilah yang disebut sebagai korelasi timbal balik.
Diposting oleh , pada 25 August 2013

Meet Up

Bagi rekan yang ingin ngobrol dan diskusi santai sambil ngopi, kami siap melayani. Namun saat ini untuk pertemuan kami hanya melayani untuk wilayah Jogja, Bantul, dan sekitarnya. Lokasi bisa agan atau kami yang menentukan asal strategis dan memadai. Jika ingin meet up bersama, sebaiknya melakukan appointment /janji terlebih dahulu.