Model Probit

Analisis Regresi dengan Permodelan Kateogrik

Pengertian Model Probit

Model Probit adalah pengembangan dari model logit. Istilah probit (singkatan dari probability unit) dikenalkan pada tahun 1930-an oleh Chester Bliss. Model probit menggunakan teori utilitas. Model ini juga sering disebut dengan model normit atau normal equivalent deviate disingkat ned. Model probit dikembangkan berdasarkan teori utilitas atau prmikiran pemilihan rasional yang dikembangkan oleh McFadden (1973).

Apabila kita gunakan contoh kepemilikan rumah, dapat diasumsikan bahwa sebuah keluarga akan memilih untuk memiliki (atau tidak memiliki) rumah tergantung pada indeks utilitas I, yang tidak terobservasi (seting juga disebut sebagai latent variable), yang dipengaruhi oleh satu atau lebih variable independen. Misalnya adalah variabel pendapatan X1. Semakin besar nilai indeks I, semakin besar pula kemungkinan sebuah keluarga untuk memiliki rumah. Bila dituliskan dalam sebuah persamaan akan menjadi : Ii1 + η2X1

Setiap keluarga memiliki nilai kritis yaitu Ii*, Jika Ii lebih besar daripada Ii* maka probabilitas suatu keluarga untuk memiliki rumah semakin besar, demikian pula sebaliknya.

Interpretasi pada Probit

Untuk melakukan interpretasi pada probit sedikit berbeda dengan Model lainnya seperti analisis OLS maupun Logit. Dalam analisis probit Peneliti harus menggunakan tabel statistik Z. Misalkan kita ingin melakukan estimasi terhadap seberapa besar kemungkinan lulus tepat waktu (cumlaude) seorang mahasiswa yang IPK-nya adalah 3, rumah=1 (tinggal di rumah sendiri), belajar perbulannya adalah 30 jam. Dari hasil hitungan dengan sofware Eviews, kita bisa menggunakan persamaan berikut :

Probit=-7,452 + 1,626ipk + 0,052jam + 1,426rumah
=-7,452 + 1,626(3) + 0,052(30) + 1,426(1)
=0,412

Angka tersebut apabila kita genapkan menjadi 0,41 kita cari nilainya pada tabel statistik Z, pada kolom kiri 0,4 dari kolom di atas angka 0,01 ditemukan angka 0,6591. Selanjutnya kita kurangkan angka ini dari nilai 1, shingga diperoleh 1-0,6591=0,3409 atau 34,09%. Dengan demikian kemungkinan mahasiswa tersebut di atas lulus tepat waktu adalah 34,09%.

Diposting oleh , pada 01 April 2017